Penangkar
dituntut lebih berhati-hati dan cermat mengamati kondisi pasangan
indukan dan lingkungan sekitar kandang. Berikut beberapa factor yang
bisa menyebabkan gagal penetasan:
a. Induk Jantan Minta Kawin
Indukan
betina yang sedang mengerami telur dirayu pejantan diajak kawin. Induk
betina harus melayani dan menelantarkan telur yang dierami.
Solusi:
1. Porsi menu pakan yang bisa meningkatkan birahi jantan berupa jangkrik dikurangi.
2. Induk
jantan dimasukan dalam kandang pingit yang ada di dalam kandang utama
penangkaran. Dilepas kembali setelah piyik dipisah dari induk betina.
b. Induk Jantan Letoy
Induk
betina sudah birahi namun kondisi fisik induk jantan kurang birahi
namun tetap melayani induk betina akibatnya telur infertile.
Solusi:
Penangkar harus menjaga stamina kedua indukan tetap fit dengan cara
member konsumsi pakan bergizi saat masa kawin. Betina yang sudah birahi
bisa bertelur meski tanpa dibuahi namun telur tersebut tidak bisa
menetas.
c. Cuaca
Pengaruh
kondisi cuaca panas atau pergantian musim. Indukan merasa tidak nyaman,
dengan cara menampakan perilaku sering berada di bawah untuk mandi dan
minum.
Solusi:
Di dalam kandang disediakan pipa yang sudah dilubangi di beberapa
titik. Saat kondisi cuaca panas pipa yang sudah disambungkan dengan
selang dari kran bisa diisi air. Sehingga air akan mengalir melalui pipa
maka suhu kandang menjadi sejuk. Cara ini bisa dilakukan 2-4 kali dalam
sehari, tergantung kondisi cuaca.
d. Lingkungan Bising
Indukan betina menjadi nyaman lantaran lingkungan sekitar kandang bising lalu lalang orang maupun adanya binatang lain.
Solusi: Kondisikan agar suasana sekitar kandang tidak terlalu bising.
e. Pakan Bergizi
Berikan menu pakan bergizi selama masa kawin seperti jangkrik dan voer berprotein tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar